Friday, May 23, 2008

Keajaiban Air

Masaru Emoto (64 th), penulis buku kelahiran Yokohama Jepang, baru-baru ini, mengungkapkan hasil penelitian mutakhirnya mengenai air bening yang diabadikannya dalam bukunya, The Miracle of Water (Keajaiban Air), The Secret Life of Water (Kehidupan Rahasia Air), dan The Power of Water (Kekuatan Air).

Ia tertarik meneliti air karena kebanyakan manusia sekarang sudah tidak begitu mempedulikan. Ketidakpedulian itu membuahkan banjir, tsunami, gunung es mencair sebagai kenyataan yang harus dihadapi manusia akibat ulahnya yang ceroboh.
Dalam pengamatannya melalui teknik fotografi, dengan cara membekukan beberapa tetes air dalam pendingin (-15 derajat), kemudian mengujinya melalui mikroskop yang memiliki kemampuan fotografi, terlihat bahwa air membentuk kristal mewakili setiap perasaan.
Terlihat perbedaan struktur kristal air dan dampak pengaruhnya terhadap struktur tersebut. Air dapat merespon setiap kata-kata, pikiran dan perasaan manusia, baik positif maupun negatif. Bila anda ingin sembuh, katakanlah hal-hal yang baik pula, misalnya air ini menyehatkan, atau mengucapkan ayat-ayat suci untuk menyembuhkan.
Selain kata-kata, tulisan pun dapat membentuk energi yang akan membentuk kristal. Hasil penelitiannya mengungkapkan apabila tulisan seperti ayat-ayat Al Quran atau tulisan yang baik ditempelkan di gelas yang berisi air, maka akan membentuk kristal yang indah, dan air putih ini sangat baik diminum.

Isyarat Ilmiah
Mereka yang membaca hasil penelitian Masaru Emoto tentu akan berdecak kagum karena ia telah menyingkap suatu misteri yang terkandung di balik air yang bening, yang jernih. Banyak orang menyepelekan air bersih, air tawar yang menyehatkan dalam kehidupannya.
Mereka lebih memilih air yang sudah bercampur dengan aneka macam zat yang sering kali merusak kesehatan seperti air keras, air kopi, air soda, dan lain sebagainya. Di lingkungan pun air bersih di sungai-sungai, di danau , tidak dijaga kelestarian dan kebersihannya. Sungai-sungai dan kanal-kanal dipenuhi sampah dan bangkai-bangkai sehingga air yang tadinya bersih menjadi hitam pekat dan menyimpan aneka macam sumber penyakit. Mata-mata air di gunung-gunung juga berkurang karena adanya penebangan hutan secara serampangan.

Sebenarnya penemuan ilmiah Masaru Emoto tentang air, dan penemuan ilmiah lainnya yang sudah menjadi realitas ilmiah telah diisyaratkan dalam Al Quran sebagai firman Allah , pencipta alam semesta dan segenap isinya.
Dalam Al Quran ada puluhan isyarat ilmiah yang menjadi terang dan jelas dan terbukti kebenarannya setelah ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan canggih. Ilmu Allah maha luas dan tiada terbatas sedang ilmu manusia sekalipun di zaman teknologi dan globalisasi ini tetap amat terbatas.
Robert Bacon berkata, "Pengetahuan kita amat menyerupai pengetahuan anak-anak yang bermain-main pasir di pantai tetapi mereka tidak mengetahui rahasia-rahasia di kedalaman laut." Sedangkan Filosof Herbert Spencer mengatakan bahwa ilmu manusia berada pada tingkat kelemahan absolut dibanding ilmu Ilahi.

Oleh karena itu, semestinya setiap manusia khususnya, para ilmuwan dan cendekiawan, bersikap tawadhu, rendah hati, dan memperbanyak riset, penelitian, dan membangun dunia dengan ketaatan kepada Allah dan menegakkan peradaban yang benar sesuai sikap menghamba (’ubudiyah) kepada Sang Maha Pencipta langit dan bumi.
"Ketahuilah, Dia (Allah) mengetahui siapa yang diciptakannya dan Dia Maha halus lagi Maha Mengawasi" (S.al-Mulk:14). "Ketahuilah bagi Allahlah penciptaan dan segala urusan, Maha Berkah Allah Tuhan semesta alam" (Al-A’raf :54).

Doktor Said Abdul ‘Azhim dalam bukunya "Mu’jizaatu an-Nabiy SAW" memberikan sejumlah contoh isyarat ilmiah dalam Al Quran seperti isyarat kimiawi, fisika, dan atom, isyarat yang berhubungan dengan langit, isyarat yang berhubungan dengan bumi, isyarat yang berhubungan dengan manusia, dan isyarat yang berhubungan dengan dunia hewan.
"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran" (Al Quran, Al-Hijr: 19). "Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu" (Al-Hijr: 21).

Di dua ayat ini ada isyarat ilmiah yang menyatakan adanya ukuran dan takaran tertentu yang ditetapkan Tuhan pada semua makhluk di alam raya ini. Misalnya, perbandingan oksigen sebanyak 21 persen. Seandainya oksigen sebanyak 50 persen pasti akan terbakarlah segala-galanya dan mustahil ada kehidupan di muka bumi.

Sumber Kehidupan
Sebanyak 70 persen dari tubuh manusia terdiri atas air, dan bahkan manusia pun tercipta dari air. Air yang ada dalam tubuh kita dapat berubah menjadi kristal-kristal yang indah bila kata-kata yang baik yang selalu keluar dari mulut kita.

Sebaliknya mereka yang selalu menggunakan kata-kata yang negatif seperti kamu bodoh atau kamu jelek, maka kristal air yang terlihat akan rusak dan tidak utuh. Demikian pandangan Masaru Emoto. Hal ini tidaklah bertentangan dengan ayat-ayat Al Quran dan hadis yang sahih. Al Quran menyebut kata "Ma un" (air) berulang 63 kali di beberapa surah dalam berbagai konteks seperti, kehebatan air, manfaat air, dan sisi negatif air. Keagungan air tergambar dalam Surah Hud ayat tujuh yang menginformasikan bahwa Arasy Allah berada di atas air.

Dan bahwa semua yang bernyawa menjadi hidup karena air (S.al-Anbiya:30). Ayat ini mengindikasikan pentingnya air (bersih) dalam kehidupan. Al Quran mengemukakan bahwa air bersih diturunkan Allah dari langit, membuat tanah yang kering menjadi subur.
Selain itu, ada air yang muncul dari celah-celah batu (Al-Baqarah:74 ). Dari sisi manfaat, air tawar adalah minuman bagi manusia dan bagi hewan dan tanaman (An-Nahl:10). Sebagai minuman yang menyehatkan, dan untuk bersuci, air disebut sebagai ma un mubarak (diberkati) (S. Qaaf:10).

Asal muasal semua makhluk hidup selain Adam as, Hawa as, dan Isa as adalah dari air yang memancar yang juga disebut maun mahin (air yang tiada berharga), air yang memancar yakni air mani. Di surga, air juga menjadi nikmat besar bagi penghuni surga dengan taman-taman berisi aneka macam buah-buahan yang dikelilingi sungai-sungai di bawahnya.
Namun sisi negatif air adalah bahwa air yang bersatu padu dapat menjadi bencana bagi umat yang mulai lupa kepada Tuhan seperti yang terjadi pada umat Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir yang melimpah ruah.

Sebagai air bersih (ma un thahur), ma un mubarak (air yang diberkahi), air juga dipakai untuk wudhu dan mandi. "Wahai orang-orang yang beriman, bila kamu hendak salat, basuhlah wajahmu dan kedua tanganmu sampai ke siku dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dua mata kaki" (S.Al-Maidah:6).

Ilmu kedokteran mengemukakan bahwa membersihkan wajah dengan air bersih termasuk berkumur-kumur sebanyak lima kali sehari dapat mencegah sakit gigi dan mulut, memasukkan air dingin ke dalam dua lubang hidung dapat membantu pencegahan penyakit pilek.

Dalam ritual Islam, ada air yang amat diberkati dan dapat menyembuhkan yaitu air zamzam. Air zamzam menurut Nabi mengikuti keinginan orang akan meminumnya. Salah satu doa yang diajarkan Nabi SAW adalah Bismillah, allahummaij’alhu lana ‘ilman nafi’an warizqan wasia wa syifaan min kulli da’I wagsil bihi qalbi wamla’hu min khasyyatik.
Artinya, "Dengan nama Allah, ya Tuhan, jadikanlah air ini untuk kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, penyembuh dari segala penyakit, dan cucilah hatiku dengannya, dan isilah dengan rasa takut kepadamu".

Air zamzam menjadi mujarab dapat menyehatkan karena keyakinan orang yang meminumnya, dan air itu berberkah karena beratus-ratus tahun sumur zamzam hanya mendengar kalimah-kalimah yang baik, puja-puji syukur kepada Allah, salawat, talbiah, tahlil, tasbih, takbir, bacaan-bacaan Al Quran.

Oleh: Prof M Rusydi Khalid, MA

Baca Juga :

Keajaiban Air
4/ 5
Oleh